Upacara entas – entas adalah
ritual yang dilakukan masyarakat Bromo yang biasa dilakukan saat menggelar
pernikahan. Tujuannya untuk mengangkat ruh leluhur dan meminta doa restunya,
sekaligus mendoakannya. Upacara ini memang bagian daripada acara pernikahan. Namun
sangat menarik jika dilihat dari segi ritualnya yang sudah tentu jarang ada di
tempat lain selain di Bali atau masyarakat adat hindu lainnya.
Upacara entas – entas dimulai
dengan pembacaan mantra atau doa dari dukun desa. Kemudian ada anak – anak dan
para wanita yang memakai baju seadanya dengan ditutup kain putih panjang yang
menyambung. Kain ini menutpi dari kepala sampai ke belakang badan para wanita
dan anak- anak. Jumlah dari wanita dan anak – anak ini disesuaikan dengan
jumlah ruh leluhur yang akan di entas. Di depan masing – masing peserta ini ada
sesajian berupa hasil bumi dan ada nampan dari bamboo yang di atasnya ada
hiasan daun kelapa dan pisang yang dibentuk memanjang ke atas.
Setelah itu dukun
membaca mantra di setiap peserta sambil “mengentas” atau mengangkat hiasan daun
tadi dari nampan. Inilah inti acara Entas – entas. Setelah satu persatu di
entas, kemudian semua sesajian dikumpulkan dan di bakar di tempat khusus yang
biasa ada di dekat pura.
Acara entas – entas ini
memang bagian dari acara pernikahan. Jadi tanggalnya tidak menentu. Namun,
biasanya mengikuti tanggal yang biasa di percaya oleh masyarakat jawa dalam
mengadakan pernikahan.
Text & photo :
Dedik Suharmanto 08220337
Tidak ada komentar:
Posting Komentar