Jumat, 28 Desember 2012

Wisata air terjun coban Canggu pacet Kab, Mojokerto.


Pacet sejak dulu dikenal sebagai kawasan wisata yang mengasyikkan. Lokasinya terletak di lereng utara Gunung Welirang. Di sana kita akan dibikin takjub oleh keahlian Tuhan dalam menciptakan keindahan alamnya. Bentangan pemandangan lereng gunung dan ngarai yang dihiasi hamparan sawah berteras-iring berlatar belakang Gunung Welirang dan Anjasmoro sangatlah mempesona. Dan diantara pesona alamnya itu terdapat beberapa situs purbakala yang menjadi bukti sejarah bahwa sejak masa Mojopahit kawasan Pacet telah menjadi lokasi rekreasi favorit para raja.
Pacet memiliki banyak obyek wisata dan lokasi-lokasi bersantai untuk refreshing, antara lain Pemandian Ubalan yang dilengkapi dengan arena sepeda air dan taman bermain; Wanawisata Air Panas yang memiliki kolam air dingin dan air panas, bumi perkemahan, air terjun Coban Canggu dan air terjun Krapyak, serta deretan warung-warung lesehan yang menyuguhkan beragam menu; Wanawisata Bandulan yang memiliki bumi perkemahan; Taman Hutan Raya dengan warung-warung lesehannya yang bersuasana sejuk menyegarkan. Bagi anda yang hobi memancing terdapat beberapa kolam pancing yang representatif dilengkapi dengan lesehan ikan bakarnya yang khas.

Bagi anda yang ingin berjalan-jalan tersedia beberapa rute lintas alam/ hiking ringan yang cocok untuk anda sekeluarga di seputar wanawisata Air Panas, Claket, maupun Ubalan. Bagi anda yang ingin hobi berpetualang tersedia rute naik Gunung Pundak dan Gunung Welirang via Claket. Dan tidak ketinggalan di Pacet terdapat beberapa pasar wisata yang menyediakan buah-buahan, bunga, ketela dan hasil bumi lainnya, baik yang mentahan maupun yang sudah olahan, sebagai cindera mata khas Pacet.
Jika ingin menginap di Pacet ada puluhan hotel dan villa yang bias disewa dengan berbagai pilihan harga sesuai kemampuan kocek kita, mulai dari kelas melati sampai bintang tiga.

Untuk menuju kawasan Pacet ada banyak rute yang bisa ditempuh:
  • Jika ditempuh dari Mojokerto kita bisa lewat rute Mojokerto – Pacet dengan jarak tempuh 30 kilometer, atau bisa lewat rute Mojokerto - Mojosari – Pacet yang berjarak sekitar 40 kilometer.
  • Jika dari Surabaya kita bisa lewat rute Krian – Mojosari – Pacet, atau lewat rute Sidoarjo – Gempol – Mojosari – Pacet. Kedua rute ini berjarak sekitar 60 kilometer dari Surabaya.
  • Jika dari arah Pasuruan dan kota-kota di wilayah “tapal kuda” kita bisa lewat rute Gempol – Pandaan – Prigen – Trawas – Pacet, atau bisa lewat rute Gempol – Mojosari – Pacet.
  • Jika dari arah Malang kita bisa lewat rute Pandaan – Prigen – Trawas – Pacet, atau lewat rute Batu – Cangar – Pacet. 
Text & Photo : Agung Supriambodo

Perahu Getek Di Blitar

Berbicara pariwisata di Indonesia, mayoritas mungkin berpendapat bahwa banyak potensi wisata di Indonesia yang terbengkalai. Entah mungkin terlalu banyak hingga membuat pemerintah dan mungkin masyarakatpun hamper tak perduli. Mungkin tidak ada yang menyangka sekarang jika wisata desa sangat digemari wisatawan mancanegara. Siapa juga yang menyangka jika produk – produk buah tangan yang terbuat dari bahan alami akan laris di ekspor ke luar negeri. Namun, sebelum terlalu jauh ke masalah itu. Mungkin ada baiknya jika saya membahas salah satu potensi objek wisata ini.

Di Desa Purwokerto, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar. Terdapat alat transportasi yang biasa disebut masyarakat sekitar perahu getek. Perahu yang melintasi sungai Brantas ini cukup besar ukurannya. Hingga mampu memuat mobil bahkan truck sekalipun. Transportasi ini banyak dipilih karena langsung memotong jalur Blitar ke Tulung Agung.

Kenapa berpotensi? Selain menampilkan pemandangan yang indah di sepanjang sungai Brantas. Naik perahu ini juga cukup mengasyikkan sambil melihat derasnya arus sungai terpanjang di Jawa ini. Selain itu, system kerja yang digunakan perahu ini sangat unik untuk menyeberangi sungai. Dengan menggunakan rel dari besi yang di kaitkan dari tepian sungai. Kemudian dari rel itu ada penyangga ke perahu yang ada roda sebagai penggerak dan penahan perahu. Perahu di jalankan dengan menggunakan kekuatan arus sungai di bantu kemudi kapal yang terus ditahan untuk berbelok ke kanan maupun ke kiri. Jika ke seberang terus ditahan ke kiri begitupun sebaliknya ketika kembali kemudi ditahan ke kanan.

Mungkin ini adalah objek pariwisata yang sederhana. Namun, cukup ampuh untuk bersantai sejenak dalam perjalanan dari Blitar ke Tulung Agung.

Text & Photo : Dedik Suharmanto

Upacara Entas Entas di Bromo


Upacara entas – entas adalah ritual yang dilakukan masyarakat Bromo yang biasa dilakukan saat menggelar pernikahan. Tujuannya untuk mengangkat ruh leluhur dan meminta doa restunya, sekaligus mendoakannya. Upacara ini memang bagian daripada acara pernikahan. Namun sangat menarik jika dilihat dari segi ritualnya yang sudah tentu jarang ada di tempat lain selain di Bali atau masyarakat adat hindu lainnya.

Upacara entas – entas dimulai dengan pembacaan mantra atau doa dari dukun desa. Kemudian ada anak – anak dan para wanita yang memakai baju seadanya dengan ditutup kain putih panjang yang menyambung. Kain ini menutpi dari kepala sampai ke belakang badan para wanita dan anak- anak. Jumlah dari wanita dan anak – anak ini disesuaikan dengan jumlah ruh leluhur yang akan di entas. Di depan masing – masing peserta ini ada sesajian berupa hasil bumi dan ada nampan dari bamboo yang di atasnya ada hiasan daun kelapa dan pisang yang dibentuk memanjang ke atas.

Setelah itu dukun membaca mantra di setiap peserta sambil “mengentas” atau mengangkat hiasan daun tadi dari nampan. Inilah inti acara Entas – entas. Setelah satu persatu di entas, kemudian semua sesajian dikumpulkan dan di bakar di tempat khusus yang biasa ada di dekat pura.

Acara entas – entas ini memang bagian dari acara pernikahan. Jadi tanggalnya tidak menentu. Namun, biasanya mengikuti tanggal yang biasa di percaya oleh masyarakat jawa dalam mengadakan pernikahan.

Text & photo : Dedik Suharmanto 08220337

Makam Pajimatan Imogiri


Makam Pajimatan Imogiri terletak di Desa Pajimatan, Kalurahan Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul. Posisinya berjarak sekitar 17km arah tenggara Kota Yogyakarta. Makam seluas 10 hektar ini terletak di atas Bukit Merak setinggi 35-100 meter dari atas permukaan laut. Dibangun oleh Raja Mataram Islam ke – 3 yaitu Sultan Agung pada tahun 1632.

Diceritakan bahwa asal mula pembangunan kompleks pemakaman ini bermula dari kebiasaan sang Sultan yang mampu bepergian jauh dalam waktu sekejap. Beliau biasa Sholat jumat di makkah dan suatu ketika ketika berjalan berkeliling kota diluar kompleks masjidil haram. Beliau mencium bau harum dari suatu tempat dan berniat untuk memakamkan dirinya disana kelak bila beliau tiada. Namun, oleh sahabtnya dari sana dianjurkan untuk membawa segenggam tanah itu dan mencari tempat tanah yang sesuai di dekat kerajaannya. Agar rakyatnya bisa mengunjungi makam Rajanya. Singkat cerita, tanah yang paling sesuai adalah tanah di desa Pajimatan.

Bagi anda yang sedang berwisata ke Yogyakarta, jangan lupa untuk mengunjungi Komplek makam ini. Selain bersejarah, makam ini juga memiliki arsitektur yang menarik. Bisa sebagai tempat wisata edukasi yang direkomendasikan untuk keluarga. Juga bisa bagi wisatawan yang berniat untuk berwisata religi di komplek pemakaman ini.

Text & photo : Dedik Suharmanto 08220337

PESONA RANU KUMBOLO

Sudahkah anda menonton film 5cm? jika ya, ada kemungkinan anda akan terjangkit virus untuk mendaki ke puncak gunung semeru atau mahameru. Periode bulan ini memang pendakian ke gunung semeru meningkat pesat. Hingga ada kabar jika jalur pendakian akan ditutup hingga bulan maret 2013 untuk pemulihan vegetasi. Bagi anda yang tidak mendapat kesempatan pendakian saat ini jangan menyesal dulu. Sabarlah menunggu sambil membaca artikel ini.

Menuju ke puncak semeru ada banyak jalur yang bisa digunakan. Baik dari lumajang maupun dari malang. Saya akan berbagi pengalaman dari jalur malang. Karena jalur ini lebih aman dan akses yang lebih mudah dari kota – kota besar. Begitu sampai di kota malang anda bisa turun di pasar tumpang kemudian melanjutkan dengan menyewa jeep atau truck untuk pergi ke awal pendakian yaitu Ranu pani.

Dari Ranu Pani inilah pendakian dimulai. Karena disini jalur terakhir yang bisa dilalui kendaraan. Setelah dari Ranu Pani kebanyakan pendaki akan berhenti dan bermalam di Ranu Kumbolo. Sebuah danau di ketinggian 2500M dpl. Pemandangan disini sangat indah. Terutama pemandangan sunrisenya yang mirip dengan gambar yang kita biasa gambar pada waktu kecil. Matahari yang diapit dua bukit. Menyenangkan untuk camping disini, selain suasana alamnya yang nyaman. Sumber airpun juga dekat. Air yang ada di danau pun dilarang untuk digunakan mandi karena air danau ini adalah pasokan air minum di kota-kota di lereng gunung semeru.
Banyak legenda dan mitos di danau ini. Selain masih adanya masyarakat yang memberikan sesembahan di arca yang ada di danau Ranu Kumbolo ini. Juga ada tempat yang disebut “Tanjakan Cinta” yang asal namanya memiliki banyak versi.

Ranu Kumbolo adalah tempat yang direkomendasikan bagi orang yang hanya ingi untuk berkemah di alam terbuka. Dan tidak pergi mendaki ke puncak semeru. Siapa yang mampu menolak keindahan alam dan suasana keakraban yang disajikan oleh dana Ranu Kumbolo ini. Selamat berwisata.

Text & photo: Dedik Suharmanto 08220337

Air Terjun Dolo Kediri

Kabupaten Kediri memiliki beberapa air terjun yang cantik.Salah satunya, Air Terjun Dolo. Tempat wisata ini terletak di dusun Besuki, Desa Jugo, Kecamatan Mojo,Kediri. Jarak tempuh dari Kota Kediri ke arah barat, kurang lebih 25 kilometer. Meski agak jauh, tapi pemandangan di sepanjang jalan menuju lokasi terbilang sangat indah dan mudah.
Tiba di Besuki, sembari melepas lelah,kita bisa menikmati panorama di Desa Jugo, Mojo,di sekitar menara pemancar relay televisi dan telepon seluler. Disana kita bisa menemukan Air Terjun Irenggolo. Setelah lima menit melalui jalan setapak, air terjun bertrap-trap alami ini bisa kita lihat. Tersembunyi di teduhnya rerimbunan pinus dan hutan, hembusan angin pegunungan, dan suara alam yang unik. 
Puas di sini, kita bisa melanjutkan perjalanan ke Dolo. Jarak tempuh dari Besuki sekitar 4 kilometer. Sampai di titik pemberhentian, perjalanan dilanjutkan dengan jalan kaki menuju air terjun. Jalan yang kita lewati terbuat dari bebatuan yang desainnya dipadu dengan lingkungan. Sehingga kesan alami tetap terjaga. Apalagi di saat-saat tertentu, suara kicau burung terdengar tanpa henti. Setelah kurang lebih 10 menit menapaki jalan lambat laun kita akan mendengar gemricik air terjun. Letak kawasan wisata air terjun ini kurang lebih 1.800 meter di atas permukaan laut. Sedang ketinggian air terjunnya sendiri diperkirakan mencapai 125 meter. Begitu mendekati air terjun ini,kita langsung merasakan butiran-butiran air terjun yang sebagian terbang mengikuti angin. Suara gemuruh airnya seperti melengkapi sensasi Air Terjun DoloKabupaten Kediri memiliki beberapa air terjun yang cantik.Salah satunya, Air Terjun Dolo. Tempat wisata ini terletak di dusun Besuki, Desa Jugo, Kecamatan Mojo,Kediri. Jarak tempuh dari Kota Kediri ke arah barat, kurang lebih 25 kilometer. Meski agak jauh, tapi pemandangan di sepanjang jalan menuju lokasi terbilang sangat indah dan mudah.
Tiba di Besuki, sembari melepas lelah,kita bisa menikmati panorama di Desa Jugo, Mojo,di sekitar menara pemancar relay televisi dan telepon seluler. Disana kita bisa menemukan Air Terjun Irenggolo. Setelah lima menit melalui jalan setapak, air terjun bertrap-trap alami ini bisa kita lihat. Tersembunyi di teduhnya rerimbunan pinus dan hutan, hembusan angin pegunungan, dan suara alam yang unik. 
Harga Tiket masuk : 
Rp: 3000, untuk masuk air terjun
Rp: 1000, untuk Parkir kendaraan sepeda motor


Puas di sini, kita bisa melanjutkan perjalanan ke Dolo. Jarak tempuh dari Besuki sekitar 4 kilometer. Smpai di titik pemberhentian, perjalanan dilanjutkan dengan jalan kaki menuju air terjun. Jalan yang kita lewati terbuat dari bebatuan yang desainnya dipadu dengan lingkungan. Sehingga kesan alami tetap terjaga. Apalagi di saat-saat tertentu, suara kicau burung terdengar tanpa henti. Setelah kurang lebih 10 menit menapaki jalan lambat laun kita akan mendengar gemricik air terjun. Letak kawasan wisata air terjun ini kurang lebih 1.800 meter di atas permukaan laut. Sedang ketinggian air terjunnya sendiri diperkirakan mencapai 125 meter. Begitu mendekati air terjun ini,kita langsung merasakan butiran-butiran air terjun yang sebagian terbang mengikuti angin. Suara gemuruh airnya seperti melengkapi sensasi Air Terjun Dolo
SELAMAT MENIKMATI PERJALANAN ANDA DAN HATI-HATILAH SEMOGA SELAMAT DALAM PERJALANAN

text- foto: AGUNG SUPRIAMBODO (07220390)

Rabu, 26 Desember 2012

Pariwisata Candi Borobudur


Borobudur adalah candi Budha terbesar di abad ke-9 yang berukuran 123 x 123 meter. Candi Borobudur selesai dibangun berabad-abad sebelum Angkor Wat di Kamboja.

Candi Budha ini memiliki 1460 relief dan 504 stupa Budha di kompleksnya. Jutaan orang mendamba untuk mengunjungi bangunan yang termasuk dalam World Wonder Heritages ini. Tak mengherankan, sebab secara arsitektural maupun fungsinya sebagai tempat ibadah, Borobudur memang memikat hati.

Di Candi Borobudur terdapat banyak pemandu wisata dengan gaya dan cara penyampaian kisah yang berbeda. Maka tetaplah gunakan pemandu wisata jika di kunjungan sebelumnya Anda pernah dipandu juga. Ini untuk menambah pengalaman baru dan ilmu Anda.

Bangunan Borobudur berbentuk punden berundak terdiri dari 10 tingkat. Tingginya 42 meter sebelum direnovasi dan 34,5 meter setelah direnovasi karena tingkat paling bawah digunakan sebagai penahan. Enam tingkat paling bawah berbentuk bujur sangkar dan tiga tingkat di atasnya berbentuk lingkaran dan satu tingkat tertinggi yang berupa stupa Budha yang menghadap ke arah barat. Setiap tingkatan melambangkan tahapan kehidupan manusia. Sesuai mahzab Budha Mahayana, setiap orang yang ingin mencapai tingkat sebagai Budha mesti melalui setiap tingkatan kehidupan tersebut.

Borobudur dibangun oleh Raja Samaratungga, salah satu raja kerajaan Mataram Kuno, keturunan Wangsa Syailendra. Berdasarkan prasasti Kayumwungan, seorang Indonesia bernama Hudaya Kandahjaya mengungkapkan bahwa Borobudur adalah sebuah tempat ibadah yang selesai dibangun 26 Mei 824, hampir seratus tahun sejak masa awal dibangun. Nama Borobudur sendiri menurut beberapa orang berarti sebuah gunung yang berteras-teras (budhara), sementara beberapa yang lain mengatakan Borobudur berarti biara yang terletak di tempat tinggi.

Patung, relief, maupun stupa yang terdapat dalam candi janganlah Anda panjat atau duduki. Patuhilah larangan yang terpampang yang sudah terpampang jelas.Ingatlah bahwa batu-batu di candi sudah berumur tua dan pelan-pelan mulai terkikis.

Sebagai pengunjung Anda patut menjadi bagian dalam melestarikan candi. Jangan membuang sampah sembarangan, merokok di area Candi Borobudur, dan mencoret-coret candi. Juga, jangan membawa makanan, senjata tajam, alat musik, dan hewan.
Bagian dasar Borobudur, disebut Kamadhatu, melambangkan manusia yang masih terikat nafsu. Empat tingkat di atasnya disebut Rupadhatu melambangkan manusia yang telah dapat membebaskan diri dari nafsu namun masih terikat rupa dan bentuk. Pada tingkat tersebut, patung Budha diletakkan terbuka. Sementara, tiga tingkat di atasnya dimana Budha diletakkan di dalam stupa yang berlubang-lubang disebut Arupadhatu, melambangkan manusia yang telah terbebas dari nafsu, rupa, dan bentuk. Bagian paling atas yang disebut Arupa melambangkan nirwana, tempat Budha bersemayam.

Setiap tingkatan memiliki relief-relief indah yang menunjukkan betapa mahir pembuatnya. Relief itu akan terbaca secara runtut bila anda berjalan searah jarum jam (arah kiri dari pintu masuk candi). Pada reliefnya Borobudur bercerita tentang suatu kisah yang sangat melegenda, yaitu Ramayana. Selain itu, terdapat pula relief yang menggambarkan kondisi masyarakat saat itu. Misalnya, relief tentang aktivitas petani yang mencerminkan tentang kemajuan sistem pertanian saat itu dan relief kapal layar merupakan representasi dari kemajuan pelayaran yang waktu itu berpusat di Bergotta (Semarang).

Keseluruhan relief yang ada di candi Borobudur mencerminkan ajaran sang Budha. Karenanya, candi ini dapat dijadikan media edukasi bagi orang-orang yang ingin mempelajari ajaran Budha. YogYES mengajak anda untuk mengelilingi setiap lorong-lorong sempit di Borobudur agar dapat mengerti filosofi agama Budha. Atisha, seorang budhis asal India pada abad ke 10, pernah berkunjung ke candi yang dibangun 3 abad sebelum Angkor Wat di Kamboja dan 4 abad sebelum Katedral Agung di Eropa ini.

Salah satu pertanyaan yang kini belum terjawab tentang Borobudur adalah bagaimana kondisi sekitar candi ketika dibangun dan mengapa candi itu ditemukan dalam keadaan terkubur. Beberapa mengatakan Borobudur awalnya berdiri dikitari rawa kemudian terpendam karena letusan Merapi. Dasarnya adalah prasasti Kalkutta bertuliskan 'Amawa' berarti lautan susu. Kata itu yang kemudian diartikan sebagai lahar Merapi. Beberapa yang lain mengatakan Borobudur tertimbun lahar dingin Merapi.
Candi borobudur dibuka sejak jam 6 pagi hingga jam 5 sore. Meskipun Candi Borobudur selalu cantik dikunjungi kapanpun, Datanglah di bulan Juni, Juli, atau Agustus. Sebab, di bulan-bulan ini cuaca cenderung cerah.

Ingat ya, ClubOn. Jangan hanya berkunjung, tetapi ikut menjaga kelestarian warisan budaya Indonesia. Selamat berwisata ^_^
Text : mochamad nur ariefin  foto : dari berbagai sumber